Rabu, 08 Agustus 2012

My Son

Semalam tiba-tiba Uma bertanya pada Abi, “Bi..blognya Abi yang dulu itu apa namanya?” “Waduh…kok Abi lupa ya Ma?....Ehm…uda lama sih gak nulis, kalo gak salah ..catatanayahbaru.blogspot.com…memangnya ada apa Ma?” Yang ditanya tidak segera menjawab malah terlihat sibuk sendiri mengetikkan sesuatu di netbook-nya. Beberapa saat kemudian, “Lho kok Fikri gak ada?” “Maksud Uma apa?” tanyaku heran, karena setahuku Fikri sama Sita sudah tidur di kamar sejak tadi “Ini, di blog Abi gak ada tuh tulisan tentang Fikri…” ujar Uma sedikit protes. “Oh…itu toh? Kirain apa… Iya sih Abi belum sempat nulis sesuatu tentang Fikri…he he he ntar deh Abi update-nya itu blog…. Memang bener dulu waktu anakku yang pertama lahir, Fayruz Syitaa, aku terbilang sedikit rajin menulis di blog tentang dirinya, mungkin waktu itu masih seneng-senengnya nulis sama excited dengan anak pertama jadi maunya semuanya ditulis he he he. Begitu anak kedua lahir, disamping penyakit malasnya kambuh juga bisa dibilang agak sibuk sedikiiiit ( Nih…Abi ngeles nih). Wah belum-belum Abi sudah berbuat gak adil sama anak-anak Abi, untuk menebus rasa ketidak adilan itu aku bertekad mulai menulis lagi terutama tentang anak kedua Abi, tapi mulainya dari mana ya? Secara si Fikri ini uda 3 bulan usianya. Baiklah, bagaimana kalau dari namanya saja, AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO. Memang namanya sedikit panjang sebab awalnya memang Abi hanya ingin tiga kata saja sih begitu pula dengan Uma. Dari Uma dia pingin sekali nama anak laki-lakinya ada kata FIKRI, menurut pengalamannya ketika menjadi guru di SD Alfalah dulu anak yang bernama fikri itu pinter-pinter he he he. Kalau dari Abi sih simple saja bahwa namanya mesti harus ada kata MUHAMMAD atau AHMAD, hanya peletakan kata tersebut diakhir, jadi misalnya fikri ahmad ato fikri muhammad gitu. Kenapa? Biar beda saja ini juga bukan berarti Abi niru si Rafi Ahmad lho ya, sekali lagi biar beda saja. Tapi ternyata tidak mudah untuk memberimu nama anakku, baru setelah 36 hari dan melalui diskusi yang panjang, serta membaca banyak referensi ditambah pula sedikit imajinasi maka kami, Abi beserta Umamu menimbang, mengingat dan menetapkan sekaligus memutuskan namamu AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO. Mengapa Abi bilang tidak mudah, karena pada detik-detik terakhir di benak Abi namamu masih Khalifano Fikri Ahmad namun Uma datang dengan membawa pandangannya tentang arti sempurnanya namamu. Serta merubah bentuk urutan kata dalam namamu, “Bi bukankah kita menginginkan nama yang berarti tentang fikiran atau pemikiran maka alangkah baiknya bila ada kata ALI di dalamnya, karena jika digabungkan maka artinya Pemikiran yang tinggi atau pemikiran yang jauh kedepan, Visioner. Dan menurut Uma kata AHMAD sudah selayaknya ada di depan “. Abi diam, sebenarnya Abi masih tetap tidak ingin merubahnya namun bagaimanapun pandangan Umahmu benar maka dengan ikhlas Abi pun menggantinya dengan AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO yang menurut kami artinya Pemimpin yang memiliki pemikiran yang tinggi lagi terpuji. Kami berharap kelak engkau menjadi seorang pemimpin yang memiliki pemikiran ataupun pandangan yang tinggi serta jauh kedepan dimana pemikiran atau pikiran-pikiranmu adalah pemikiran yang baik dan terpuji...( Amien..). Setidaknya engkau adalah pemimpin bagi dirimu serta keluargamu nantinya. Dan bila kelak dirimu nantinya menjadi ustad, bisalah dipanggil A.A Fikri ato A.A Fano ( lumayan kerenlah ...ha ha ha – memuji anak sendiri....) Lega rasanya Kami sudah melaksanakan salah satu kewajiban kami sebagai orang tua memberi nama yang baik bagi anaknya, namun masih banyak kewajiban- kewajiban lain yang telah menunggu Abi dan Uma, doakan kami ya nak...semoga kami bisa menjadi orang tua yang amanah..( Amien..).