Rabu, 08 Agustus 2012

My Son

Semalam tiba-tiba Uma bertanya pada Abi, “Bi..blognya Abi yang dulu itu apa namanya?” “Waduh…kok Abi lupa ya Ma?....Ehm…uda lama sih gak nulis, kalo gak salah ..catatanayahbaru.blogspot.com…memangnya ada apa Ma?” Yang ditanya tidak segera menjawab malah terlihat sibuk sendiri mengetikkan sesuatu di netbook-nya. Beberapa saat kemudian, “Lho kok Fikri gak ada?” “Maksud Uma apa?” tanyaku heran, karena setahuku Fikri sama Sita sudah tidur di kamar sejak tadi “Ini, di blog Abi gak ada tuh tulisan tentang Fikri…” ujar Uma sedikit protes. “Oh…itu toh? Kirain apa… Iya sih Abi belum sempat nulis sesuatu tentang Fikri…he he he ntar deh Abi update-nya itu blog…. Memang bener dulu waktu anakku yang pertama lahir, Fayruz Syitaa, aku terbilang sedikit rajin menulis di blog tentang dirinya, mungkin waktu itu masih seneng-senengnya nulis sama excited dengan anak pertama jadi maunya semuanya ditulis he he he. Begitu anak kedua lahir, disamping penyakit malasnya kambuh juga bisa dibilang agak sibuk sedikiiiit ( Nih…Abi ngeles nih). Wah belum-belum Abi sudah berbuat gak adil sama anak-anak Abi, untuk menebus rasa ketidak adilan itu aku bertekad mulai menulis lagi terutama tentang anak kedua Abi, tapi mulainya dari mana ya? Secara si Fikri ini uda 3 bulan usianya. Baiklah, bagaimana kalau dari namanya saja, AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO. Memang namanya sedikit panjang sebab awalnya memang Abi hanya ingin tiga kata saja sih begitu pula dengan Uma. Dari Uma dia pingin sekali nama anak laki-lakinya ada kata FIKRI, menurut pengalamannya ketika menjadi guru di SD Alfalah dulu anak yang bernama fikri itu pinter-pinter he he he. Kalau dari Abi sih simple saja bahwa namanya mesti harus ada kata MUHAMMAD atau AHMAD, hanya peletakan kata tersebut diakhir, jadi misalnya fikri ahmad ato fikri muhammad gitu. Kenapa? Biar beda saja ini juga bukan berarti Abi niru si Rafi Ahmad lho ya, sekali lagi biar beda saja. Tapi ternyata tidak mudah untuk memberimu nama anakku, baru setelah 36 hari dan melalui diskusi yang panjang, serta membaca banyak referensi ditambah pula sedikit imajinasi maka kami, Abi beserta Umamu menimbang, mengingat dan menetapkan sekaligus memutuskan namamu AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO. Mengapa Abi bilang tidak mudah, karena pada detik-detik terakhir di benak Abi namamu masih Khalifano Fikri Ahmad namun Uma datang dengan membawa pandangannya tentang arti sempurnanya namamu. Serta merubah bentuk urutan kata dalam namamu, “Bi bukankah kita menginginkan nama yang berarti tentang fikiran atau pemikiran maka alangkah baiknya bila ada kata ALI di dalamnya, karena jika digabungkan maka artinya Pemikiran yang tinggi atau pemikiran yang jauh kedepan, Visioner. Dan menurut Uma kata AHMAD sudah selayaknya ada di depan “. Abi diam, sebenarnya Abi masih tetap tidak ingin merubahnya namun bagaimanapun pandangan Umahmu benar maka dengan ikhlas Abi pun menggantinya dengan AHMAD ALI FIKRI KHALIFANO yang menurut kami artinya Pemimpin yang memiliki pemikiran yang tinggi lagi terpuji. Kami berharap kelak engkau menjadi seorang pemimpin yang memiliki pemikiran ataupun pandangan yang tinggi serta jauh kedepan dimana pemikiran atau pikiran-pikiranmu adalah pemikiran yang baik dan terpuji...( Amien..). Setidaknya engkau adalah pemimpin bagi dirimu serta keluargamu nantinya. Dan bila kelak dirimu nantinya menjadi ustad, bisalah dipanggil A.A Fikri ato A.A Fano ( lumayan kerenlah ...ha ha ha – memuji anak sendiri....) Lega rasanya Kami sudah melaksanakan salah satu kewajiban kami sebagai orang tua memberi nama yang baik bagi anaknya, namun masih banyak kewajiban- kewajiban lain yang telah menunggu Abi dan Uma, doakan kami ya nak...semoga kami bisa menjadi orang tua yang amanah..( Amien..).

Jumat, 17 Juni 2011

Bunda, tolong mandikan aku sekali saja (Kisah sedih sahabat istri ane..sedih banget )

Ini hasil abi ngaskus nak,ada cerita inspiratif....terutama untuk para ibu bekerja....tidak salah kok kalo ibu bekerja...tapi jangan lupa...oh ya ini abi copas dari kaskus...jadi kalo ada yg uda pernah baca..dilewati juga gak papa kok.
Bunda, tolong mandikan aku sekali saja (Kisah sedih sahabat istri ane..sedih banget )
Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD.Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.


Semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua...saya hanya melanjutkan berita ini...moga2 banyak yang baca dan makin peduli bahwa anak itu titipan Tuhan yang sangat berarti dan bermakna serta harus dijaga..

Selasa, 15 Februari 2011

Alhamdulillah


Alhamdulillah, sayangku sudah 1 tahun....

Alhamdulillah, waktu berlalu terasa cepat nak, kadang berlari sehingga tak terasa hari sudah berganti namun tidak jarang waktu berjalan pelan bahkan terasa berjalan di tempat. 15 Februari satu tahun yang lalu tepatnya pukul sembilan tiga puluh lima menit Allah SWT telah menghadiahkan amanah terindah dalam hidup Abi dan Umah, seorang bayi perempuan yang mungil nan cantik selaksa permata hati nan menyejukkan. FAYRUZ SYITAA nama yang kami berikan untukmu, dan kelak bila engkau bertanya tentang nama ini mungkin umahmu akan bercerita panjang lebar dengan semangatnya tapi kalau engkau bertanya pada Abi maka Abi hanya akan memintamu membuka blog ini he he he bukannya Abi tidak bisa bercerita Abi hanya ingin menunnjukkan betapa engkau sangat berarti bagi kami sehingga Abi menuliskan riwayatmu disini di dunia maya yang tak lekang oleh waktu dan tanpa batas, seolah Abi ingin mengumumkan pada dunia ini lho putri kami tercinta..
Banyak kisah yang telah kita lalui bersama, ada duka ada gembira, ada tangis namun tak sedikit pula canda tawa dan kini amat terasa betapa dirimu tumbuh dengan cepatnya, satu tahun sudah usiamu anakku.
Ya Allah, terimakasih engkau telah berkenan menitipkan amanah ini kepada kami.
Dengan segala rahmat yang Kau berikan, kami mohon tidak hanya satu tahun ini, berikanlah kami kesempatan menjaganya untuk tahun-tahun berikutnya sampai nanti di akhir hayat kami.
Ya Allah maafkanlah kami bila ternyata kami khilaf dalam menjaga titipanmu ini, kami lalai walau hanya sekejap, karena sesungguhnya kami hanya orang tua biasa yang jauh dari sempurna untuk itu ingatkanlah kami bila kami telah sedikit saja berbuat salah dan ajarkan kepada kami tentang apa yang seharusnya kami lakukan karena engkaulah yang lebih tahu dan berkuasa atas kami.
Ya Allah perkenankanlah kami untuk selalu meminta rahmat dan memohon pertolongan kepada-Mu, jangan Kau tolak permintaan kami ya Allah karena hanya Engkaulah satu-satunya zat Maha tempat kami meminta dan memohon. Jangan Kau abaikan kami ya Allah, karena kami tidak tahu kepada siapa lagi kami harus mengiba selain kepada-MU, untuk itu sekali lagi ya Allah perkenankanlah kami berdoa kepadamu, untuk anak kami tercinta.

Ya Allah. Anugerahkan kepada kami kelangsungan hidup anak kami Fayruz Syitaa, panjangkan usianya, sehatkan badannya, akhlaknya, agamanya, sejahterakan jiwa dan raganya, alirkan rezekinya melalui tangan kami, anugerahkan kepadanya kecerdasan akal dan kebeningan hati.
Bantulah kami, mendidiknya, berbuat baik kepadanya dari sisiMu. Jadikan anak kami, mendekati, menyayangi, mencintai kami sebagai orang tuanya. Jadikan anak kami, orang yang baik dan takwa, yang punya pandangan dan pendengaran yang taat kepadaMu, yang mencintai dan setia kepada kekasihMu, Muhammad.
Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmatMu, berikan kepada kami apa yang terbaik bagi kami di dunia dan akhirat. Amin

( Doa untuk anakku tercinta – Cita )

Senin, 20 Desember 2010

Renungan Harian


Abi menemukan puisi yang bagus nak, coba dengarkan ya nak...abi bacakan untukmu...ehm karena tanpa judul abi kasih judul..Renungan ...

Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami atau isteri anda,
Fikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Alloh untuk diberikan teman hidup.

Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,
Fikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Fikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahawa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Alloh bahwa kita masih hidup !

Rabu, 24 November 2010

Orang Bodoh Vs Orang Pintar by MARIO TEGUH


Abi browsing-browsing nak waktu lagi nyari info tentang susu formula e ternyata dapat blog yang menarik dan isinya patut dishare ni jadi maap ya nak Abi copy paste aja....maap juga buat Om Mario abi gak minta ijin resmi tapi abi yakin om Mario kan orangnya baik pasti diijinin, juga untuk tante Ruri, soalnya ini di copy dari RURI'Site - Ruri's Catatan. Isinya seperti ini...

Orang bodoh vs orang pintar by MARIO TEGUH
di rilis dari millis sebelah,, millis bisnis ku yang sangat luar biasa,,,

Orang Bodoh vs Orang Pintar

Orang bodoh sulit dapat kerja akhirnya berbisnis...

Agar bisnisnya berhasil tentu dia harus rekrut orang pintar,,,

Walhasil,,, boss-nya orang pintar adalah orang bodoh,,

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka ia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH) oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk memebuat undang undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh, tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

Orang bodoh sering berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikir panjang panjang oleh orang pintar,walhasil orang pintar jadi stafnya orang bodoh, dan saat bisnis orang bodoh mengalami kesuliatan, dia PHK orang orang pintar yang bekerja.
Tapi orang orang pintar DEMO, walhasil orang orang pintar 'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit.

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan.

Bill Gates (Microsoft), Dell, Henri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Soeharto, Liem Sioe Liong (BCA Group) adalh contoh orang orang yang tida pernah dapet S1, tapi kemudian menjdai kaya. Ribuan orang orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :
>mendingan jadi orang pinter apa orang bodoh?
> pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh?
>mana yang lebih mulia anatara orang pinter atau orang bodoh?
>mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh?

KESIMPULAN :
Jangan lama jadi orang pinter, lama lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh. Kata kuncinya adalah 'resiko' dan 'beusaha' , karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang :
resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul betul kecil.

Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resokinya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh....

Dimanakah posisi anda saat ini..?
berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang....

Ini hanya sebuah refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.

Semua pilihan dan keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya, lalu perhatikan apa yang terjadi...

Stay Super...

Salam,
Mario Teguh

Rabu, 16 Juni 2010

Memilih susu Part II




Inginnya umah dan abi memberikan ASI esklusif untukmu, namun setelah melihat hasratmu untuk menyusu sangat tinggi dan melihat umah yang kewalahan serta kecapekan di kala malam hari membuat kami harus menambahkan susu formula sebagai pendamping ASI. Dan disinilah pencarian susu pun dimulai, pada awalnya Abi dan Umah bingung harus membeli susu apa, Tahu gak nak, Abi bahkan berdiri lebih dari 45 menit di depan rak susu hanya untuk memandangi begitu banyak macamnya susu yang diperuntukkan bagi bayi seusiamu. Memang Abi sudah punya kreteria susu yang harus di beli kalau globalnya sih yang kandungannya paling mendekati ASI terus harga kalau bisa jangan yang terlalu mahal. Abi punya teman yang bilang begini “ Anak kita pintar itu bukan karena susunya, namun bagaimana cara kita mengajarnyalah yang membuat anak kita pintar jadi pilih susu jangan melihat merk tapi pilih susu yang bisa diterima pencernakan anak, meskipun mahal tapi kalau anak gak cocok ya jangan di paksa “. Rencana awal kami ingin mengganti susumu yang di dapat dari rumah sakit dengan yang agak murah yang kelas midle lah dan wah ternyata memilih susu formula itu sulit. Abi dan Umah sampai Tanya kesana kemari, browsing di internet untuk memilih susu yang pas, cuman satu nak yang Abi lupa gak Abi lakuin yaitu menanyaimu “ Tata pingin susu apa? “ pasti dirimu akan menjawab…………………………………(bahasa bayi ) Akhirnya kami putuskan untuk tetap memakai susu morinaga BMT dengan pertimbangan dirimu sudah biasa meminumnya. Tapi inipun hanya bertahan 1 bulan, suatu ketika dirimu sulit untuk tidur nyenyak bahkan cenderung kurang sehingga Abi dan Umah melihat berat badanmu stagnan. Untung ada internet nak setelah browsing, searching dan chating kesana kemari Abi menemukan bahwa ada kandungan susu yang namanya asam protein dalam ASI yang berfungsi salah satunya membuat tidur bayi lebih nyenyak dan hanya ada 2 produk susu formula yang ada alfa Proteinnya atau disebut juga asam linoleat yakni S26 Gold dan Morinaga BMT Platinum. Hemmm itu susu mahal semua nak, dan karena faktor kebiasaan pulalah kami akhirnya memilih Morinaga BMT Platinum. Ternyata masalah tidak berhenti sampai di sini, setelah satu bulan memakai BMT Platinum berat badanmu tetap kami pun berkonsultasi pada dr anak, setelah anamnase maka dipuituskan mungkin dirimu alergi susu. Dokter tersebut langsung menyarankan mengganti susumu dengan NAN HA maka terbuanglah BMT platinum yang untungnya tinggal sedikit. Suatu ketika Abi dan Umahmu membawamu ke lain dokter anak karena badanmu yang demam disertai batuk pilek.Di lain rumah sakit, bu dokter anak ini juga memvonis alergi susu, memang dokter ini hanya menyarankan ASI saja beliau ini tidak “ sugest “ susu formula hanya beliau bilang begini “ kalau saya, bila anak ditengarai alergi susu ganti susunya dengan soya” merek dia tidak mau sebut merek! Maka susumu pun berganti ke Nutrilon Soya , karena menurut umah dan beberapa teman itu susu soya yang baik meskipun bukan yang terbaik. Jadi kesimpulannya cuman satu, bagaimanapun memang tidak ada yang bisa menandingi ASI, sungguh karunia terbesar yang tiada tandingannya Maha Besar ALLAH atas segala ciptaannya.
Abi dan Umah sangat bersyukur masih bisa memberimu ASI sekaligus membelikanmu susu formula terus bagaimana dengan para Abi dan Umah di luar sana ya nak…..semoga tidak dipusingkan dengan permasalahan susu.

Sabtu, 27 Maret 2010

Maafkan Abi

3 hari setelah kelahiranmu............


MaaFKan ABI……………abi hanya ingin menciummu....
Maafkan Abi Nak, membuat tidurmu tidak nyaman, membuat hari-harimu yang ceria menjadi mendung. Tidak seharusnya di usiamu yang masih sangat kecil ini, hitungan hari bahkan belum ada tiga hari telah menderita.
Abi hanya ingin menciummu, tapi Abi lupa, krena Abi sedang batuk saat itu. Karena kecerobohan Abi engkau jadi tertular pilek. Sekali lagi maafkan Abi Nak